Rabu, 12 November 2014

This me ( only for u III )


kapan seorang pria bisa terlihat benar di mata mu? 
kala waktu tak berpihak pada ku
mungkin saat itu kamu gak bisa menyalahkan ku lagi,
nikmati sesuka hati mu
dan.
sampai saat itu 
                                        mungkin  kita bisa sadari kalau kita tak bisa bersama.
harusnya kamu pahami  aku diam agar kamu tidak terhina,aku menjaga kehormatan mu,aku menjaga hati mu,dan aku selalu bertindak hati-hati, sangat teramat  hati-hati agar aku tak melukai hati mu yang begitu sensi.
 sampai kau bilang aku aneh
.aku selalu berpikir sebelum bertindak. bahkan jauh sebelum itu ak telah minta maaf kala itu ,saat kita jumpa pertama,maaf itu untuk mu, karena aku tau kita akan bnyak sekali kontra,aku sangat sayang kamu,sampai aku tak mampu mengerti beda sayang dan benci,,., aku tak seburuk yang kamu kira,dan ak tak sebaik yang kamu pikirkan tapi ak hanya sedang dalam proses perbaikan diri.

selama kamu melihat dengan sudut mu maka aku tetap sama
this me
ini takdir ku dan aku akan bahagiakan banyak orang kelak
karena ini takdir ku

uji t pengujian sampel dari populasi

Uji - t dan Anova Untuk membandingkan 2 objek atau lebih

t-TEST & ANOVA


       Uji t (t-test) merupakan prosedur pengujian parametrik rata-rata dua kelompok data, baik untuk kelompok data terkait maupun dua kelompok bebas. Untuk jumlah data yang sedikit maka perlu dilakukan uji normalitas untuk memenuhi syarat dari sebaran datanya.
       Umumnya pada uji t dua kelompok bebas, yang perlu diperhatikan selain normalitas data juga kehomogenan varian. Kehomogenan data digunakan untuk menentukan jenis persamaan uji t yang akan digunakan.

A.  Persamaan berikut ini digunakan jika variansi data antara dua kelompok sampel sama.




Dengan perhitungan derajat bebas:






B. Persamaan berikut ini digunakan jika variansi data antara dua kelompok sampel berbeda.











Dengan perhitungan derajat bebas (degree of freedom)




       Terlihat perbedaan antara kedua persamaan pada perhitungan Standar Error of Mean/pembagi selisih rata-rata. Selain itu perbedaan juga terletak pada perhitungan derajat bebas kedua persamaan itersebut. Umumnya pada software statistik kedua perhitungan itersebut ditanpilkan sehingga hal yang penting untuk memilih perhitungan mana yang akan digunakan terlebih dulu dilihat apakah hasil perhitungan nilai variansi kedua kelompok sampel berbeda atau sama.
       Anova Merupakan prosedur pengujian parametrik rata-rata lebih dari dua kelompok data. Pada pengujian Anova selain data harus terdistribusi normal, variansi antar perlakuan harus homogen. Sebelum pengujian Anova dilakukan, maka perlu dilakukan explorasi data untuk melihat apakah kedua asumsi dipenuhi. Jika asumsi kehomogenan varian tidak terpenuhi dapat diatasi dengan mentransformasi data yang ada, prinsipnya adalah rentang data yang besar diusahakan menjadi mengecil, salah satu dengan tranformasi Logaritma. Untuk data yang tidak terdistribusi normal dapat di transormasi dengan beberapa teknik tranformasi seperti Box-Cox Transformation atau Johnson Transformation.
      Pada uji Anova umumnya diikuti oleh uji lanjutan berupa uji Turkey (Beda Nilai Jujur), Beda Nilai Terkecil (BNT), Benferoni dll. Penggunaan jenis uji lanjutan didasarkan pada pemenuhan asumsi ke homogenan variansi serta tingkat sensitifitasan dari pengujian.

Sabtu, 08 November 2014

only for you(II)

16_02 atau 03

biarkan terbang menggapai bintang,jangan engkau kekang walau hanya seikataan jari kelingking
relakan bersinar diatas nan terang , lalu do'a kan dan lupakan
bukan dengan siapa ? bukan dengan apa? dan tidak harus dengan saya
yang terpenting adalah bahagia

seberapa pantas jiwa dan hati ku di persiapkan untuk menjadi hebat
seberapa kuat aku ?
bersanding dengan wanita hebat
tentang sebuah takdir, yang menyatukan tiap-tiap jenjang hati kita

tak perlu lari,maka ia menghampiri,tak perlu lebay ia telah sadari
ini tetntang rasa ku, rasa yang lupa untuk ku cerna
rasa yang membuat aku ingin marah
aku menahan untuk memperbaiki diri
jika aku telah hebat dan kamu tetap pergi maka ini takdir yang menjadikan kita terpisah

bukan hal istimewa dan bukan hal yang tak bisa di capai 
membangun istana dengan keikhlasan,kejujuran,pengorbanan
dan istana itu adalah kebahgian di dalam hati mu

Sampel pada distribusi normal

sampel pada distribusi normal


Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk menyimpulkan atau menggambarkan populasi. Pemilihan sampel dengan metode yang tepat dapat menggambarkan kondisi populasi sesungguhnya yang akurat, dan dapat menghemat biaya penelitian secara efektif.


Idealnya, sampel haruslah benar-benar menggambarkan atau mewakili karakteristik populasi yang sebenarnya. Sebagai contoh, dalam suatu polling (jajak pendapat) yang ingin mengetahui berapa proporsi (persentase) pemilih yang akan memilih kandidat Bupati “X”, membutuhkan sampel yang benar-benar mewakili kondisi demografi pemilih di Kabupaten “X”.
Secara umum, terdapat dua pendekatan dalam metode pemilihan sampel. Yakni probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam metode probability sampling, seluruh unsur (misalnya: orang, rumah tangga) dalam suatu populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dalam sampel. Dalam metode ini, cara pemilihan sampel harus dilakukan secara acak (random). Demikian pula dengan jumlah sampel minimum, harus dihitung secara matematis berdasarkan probabilitas.
Sebaliknya, dalam metode nonprobability sampling, unsur populasi yang dipilih sebagai sampel tidak memiliki kesempatan yang sama, misalnya karena ketersediaan (contoh: orang yang sukarela sebagai responden), atau karena dipilih peneliti secara subyektif. Sebagai akibatnya, penelitian tersebut tidak dapat menggambarkan kondisi populasi yang sesungguhnya.
Metode Slovin
Pertanyaan dalam seringkali diajukan dalam metode pengambilan sampel adalah berapa jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel yang terlalu kecil dapat menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi populasi yang sesungguhnya. Sebaliknya, sampel yang terlalu besar dapat mengakibatkan pemborosan biaya penelitian.
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut:
dimana
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.
Contoh: 
Sebuah perusahaan memiliki 1000 karyawan, dan akan dilakukan survei dengan mengambil sampel. Berapa sampel yang dibutuhkan apabila batas toleransi kesalahan 5%.
Dengan menggunakan rumus Slovin:
n = N / ( 1 + N e² ) = 1000 / (1 + 1000 x 0,05²) = 285,71 » 286.
 
variasi lain.,. dalam distribusi normal
Dengan demikian, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 286 karyawan.

variasi soal yang lain semisal dalam distribusi normal..kita akan mencari jumlah sampel pada populasi X
  terlebih dahulu harus ada CL (confidence level/nilai benar/tingkat signifikansi),alpa ( nilai tolereransi untuk salah ) serta margin of error ,simpangan baku/standar deviasi, serta penggunaan tabel Z model 1

Rumus Pertama:
n = \frac{Z_{\alpha \mid 2}^2 \cdot {\sigma}^2}{{\Delta}^2}
Penjelasan:
n = jumlah sampel atau ukuran sampel (sample size)
Z_{\alpha \mid 2} = angka pada distribusi normal yang memotong bagian atas (upper tail) pada probabilitas \alpha \mid 2.
Angka \pm Z_{\alpha \mid 2} biasa disebut selang kepercayaan (confidence interval).
Pada tingkat kepercayaan 95%, \alpha = 0.05, Z_{\alpha \mid 2} =  1,96.
Pada tingkat kepercayaan 99%, \alpha = 0.01, Z_{\alpha \mid 2} = 2,58.
\sigma = simpangan baku (standard deviation).
Berhubung adanya asumsi bahwa proses pada quick count itu hanya tentang memilih calon X atau tidak memilih calon X, simpangan baku maksimum adalah 0,5. Ini sesuai Bernoulli Process dan Binomial Distribution.
\Delta = galat (error). Sedangkan “margin of error” itu \pm \Delta.
Rumus di atas adalah penurunan dari rumus menghitung margin of error, tanpa Finite Error Correction (FEC):
\Delta = Z_{\alpha \mid 2} \cdot \frac{\sigma}{\sqrt{n}}
Contoh 1.1:
Kita menginginkan quick count yang memiliki tingkat kepercayaan 95% (\alpha = 0.05) dan margin of error 1%. Berapakah sampel yang harus diambil?
Z_{\alpha \mid 2} = 1,96
\sigma = 0,5 (sesuai asumsi Bernoulli Process)
n = \frac{1,96^2 0.5^2}{0.01^2} = 9604
Jadi sampel yang harus diambil ada 9604.
Contoh 1.2:
Bagaimana kalau tingkat kepercayaan yang diinginkan 99% dan margin of error sama?
Dengan rumus yang sama, diperoleh ukuran sampel n = 16641.
Rumus pertama di atas untuk menghitung jumlah sampel bisa dibaca di posting berikut

Rumus Kedua:
n = \frac{Z_{\alpha \mid 2}^2 \cdot p(1-p) \cdot N}{Z_{\alpha \mid 2}^2 \cdot p(1-p) + (N-1) \cdot {\Delta}^2} = \frac{Z_{\alpha \mid 2}^2 \cdot {\sigma}^2 \cdot N}{Z_{\alpha \mid 2}^2 \cdot {\sigma}^2 + (N-1) \cdot {\Delta}^2}
Penjelasan:
n = jumlah sampel atau ukuran sampel (sample size)
N = jumlah populasi atau ukuran populasi (population size)
Z_{\alpha \mid 2} = angka pada distribusi normal yang memotong bagian atas (upper tail) pada probabilitas \alpha \mid 2.
\sigma =  simpangan baku (standard deviation).
p(1-p) = {\sigma}^2 =  variance, sesuai asumsi Binomial Distribution atau Bernoulli Process.
Entropi maksimum tercapai ketika p = 0,5. Jadi margin of error yang paling besar tercapai ketika p = 0,5, jadi asumsikan begitu, sehingga \sigma = 0,5.
\Delta = galat atau error.
Rumus di atas adalah penurunan dari rumus menghitung margin of error, dengan Finite Error Correction (FEC):
\Delta = \sqrt{\frac{N-n}{N-1}} \cdot Z_{\alpha \mid 2} \cdot \frac{\sigma}{\sqrt{n}}
FEC = \sqrt{\frac{N-n}{N-1}}
Contoh 2.1:
Kita menginginkan quick count yang memiliki tingkat kepercayaan 95% (\alpha = 0,05) dengan margin of error 1%. Berapa besar ukuran sampel yang dibutuhkan ketika populasi 186.612.255 orang?
Z_{\alpha \mid 2} = 1,96
N = 186.612.255
\Delta = 0,01
p(1-p) = {\sigma}^2 = 0,5^2 = 0,25
n = \frac{1,96^2 \cdot 0,25 \cdot 186812255}{1,96^2 \cdot 0,25 + (186612255 - 1) \cdot 0,01^2} \approx 9603,5 \approx 9604
Ternyata hasil rumus kedua mirip dengan rumus pertama, yaitu ukuran sampelnya 9604.
Contoh 2.2:
Bagaimana kalau populasi penduduk hanya 1 juta orang?
N = 1.000.000
n = \frac{1,96^2 \cdot 0,25 \cdot 1000000}{1,96^2 \cdot 0,25 + (1000000 - 1) \cdot 0,01^2} \approx 9512,65 \approx 9513
Ukuran sampel menjadi 9513.