Selasa, 20 Oktober 2015

Makalah Krisis Nilai tukar Rupiah

Makalah Perekonomian Indonesia JUDUL : “KRISIS NILAI TUKAR RUPIAH DAN DAMPAK BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA” DI SUSUN OLEH SUPRIONO NIM 13133100134 BANTUL UNIVERSITAS PGRI YOGYAKKATA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDY S1 AKUNTANSI 2015 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta anugrah kepada saya, Sehingga pada kesempatan hari ini di beri kesempatan untuk menyelesaikan sebuah makalah berjudul “ KRISI NILAI TUKAR RUPIAH DAN DAMPAK BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA “. Makalah ini di susun sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia yang di Ampuh Dra. Tri Siwi Nugrahani, S.E.,M,Si , Dalam Makalah ini Saya mencari Sumber Informasi dari Buku ( Perekonomian Indonesia, Tambunan ,2006) dan juga Berita ekonomi dari TV dan juga berita online Detik Finance, Sindonews.com, Kompas.com,liputan6.com,Okezone serta vivanews.com. saya berharap makalah ini dapat menjadikan ketrampilan menulis saya menjadi lebih baik dari sebelumnya dan juga semoga makalah ini dapat memberi khasanah yang baru yang semakin membuka cakrawala berpikir saya. Kepada para pembaca semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penyusun menyadari bahwa Makalah ini banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna untuk itu Penyusun memohon dengan sangat kritik dan Saran yang membangun demi perbaikan diri pribaadi saya, Kritik dan saran Bisa di kirim ke e-mail rioono060@gmail.com. Penyusun Mengucapkan terimakasih pada ayah dan ibu yang mensupport do’a dan materil, dan juga terimakasih kepada Para Pembaca yang mau meluangkan waktunya untuk membaca Makalah saya ini. Tidak ada hal yang lebih indah dari seorang Penulis atau penyusun kecuali saat karyanya diapresiasi dan dihargai. Akhir kata, Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,Terutama bagi saya pribadi Yogyakarta, 10 Oktober 2015 Penyusun BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Uang adalah alat tukar yang dapat di terima secara umum (definisi ilmu ekonomi tradisional ), sedangkan secara modern uang merupakan sesuatu yang tersedia dan secara umum di terima sebagai alat pembayaran barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan lainnya serta untuk pembayaran hutang ( Wikipedia Bahasa indonesia ) Kurs nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika sekarang bisa di sebut sabagai krisis karena terjadi secara terus menerus dan depresiasi nilai tukar rupiah dalam nilai yang besar (Tambunan dalam Perekonomian Indonesia hal 73). Melihat Kurs Rupiah terhadap dollars amerika yang terus menurun atau melemah awal semester 2015. Ini hal yang menarik untuk di Pelajari sebab dan akibat dari Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terhadap sector rill Mikro dan Makro di Indonesia, ( Data Badan Pusat statistic ) depresiasi minggu ke-IV januari 2015 rata-rata Rp. 12.483,31 dan nilai rupiah mencapai titik terendahnya pada bulan September hingga menyentuh 14 ribu lebih ( Rp 14. 845 / U$D ) terjadi pada Senin, 28 september 2015 (sumber BCA ). Melemahnya nilai tukar rupiah tentu akan membuat cadangan devisa Negara menurun untuk biaya impor kebutuhan sembako ( Beras, Kedela, dll.) dan juga biaya kewajiban-kewajiban perusahaan yang menggunakan U$D sebagai patokan transaksi tentu akan sangat berdampak saat kewajiban itu jatuh tempo. 1.2 PERMASALAHAN Untuk pembatasan pembahasan makalah ini maka saya akan membatasi dengan perumusaan masalah sebagai berikut: 1. Apa sebab-sebab melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar? 2. Bagaimana dampak terhadap sector Rill Industri mikro ? 3. Seperti apa dampak dari paket kebijakan pemerintahaan jokowi-JK dalam menghadapi krisis nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terjadi ?   1.3 TUJUAN Dalam penyusunan makalah ini penyusun memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: 1. Sebagai tugas Mata kuliah Perekonomian Indonesia yang di ampuh Dra. Tri siwi Nugrahani,S.E.,M.Si 2. Mengetahui Faktor-faktor pelemahan Kurs rupiah terhadap dollar 3. Mengetahui dampak terhadap sector rill Industri mikro 4. Mengetahui Upaya-Upaya Pemerintah dalam penanganan Krisis Kurs rupiah terhadap dollar 1.4 METODE PENGUMPULAN DATA Metode Pengumpulan data yang penyusun lakukan berasal dari data sekunder ,data-data yang sudah di publis, bertumpuh dari artikel-artikel tentang kurs rupiah , berita financial yang terdapat di Sindonews.com, Kompas.com,liputan6.com,Okezone serta vivanews.com dll ,serta dari buku Perekonomian Indonesia. 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN/ METODE PENULISAN 1. Daftar isi 2. Kata Pengantar Bab 1 Pendahuluan a. Latar Belakang masalah b. Permasalahan c. Tujuan d. Metode Pengumpulan data Bab II Pembahasan a. Faktor-faktor melemahnya Kurs Rupiah terhadap dollar U$D b. Dampak terhadap Perekonomian Indonesia c. Upaya Penanganan Krisis oleh Pemerintah Bab III Penutup a. Kesimpulan b. Saran BAB II Pembahasan 1.Faktor-faktor pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dollar amerika a. factor eksternal Pada bulan September yang lalu Bank sentral amerika serikat,Federal reserve berencana menaikan suku bunganya lagi berkisar 2.5% menjadi 3% karena Suku bunga adalah harga dari uang tersebut dengan menurunkan nilai uang yang beredar ( ingat hukum permintaan barang ). Jika U$D yang beredar di pasar menurun sedangkan Mata uang yang lain(Rupiah,Ringgit,Peso filipina,Bath) beredar dalam jumlah yang sama maka nilai U$D akan meningkat. Hal ini bisa terjadi karena Dollar merupakan mata uang yang famous,terpercaya, dan negri amerika serikat sendiri sebagai Negara penghasil barang dan jasa hampir 20% dari kebutuhan dunia. The FED memprediksi stimulus moneter 20% dari PDB amerika (U$D 3,8M) yang akan di naikan bertahap untuk 3 tahun ke depan akan membuat ekonomi amerika meningkat dan tentu akan membuat nilai tukar terhadap dollar juga meningkat. Dan melemahnya perekonomian tiongkok / Cina sehingga belanja bahan-bahan mentah cina berkurang. ini menyebabkan Ekspor-Ekspor Negara yang menyediakan bahan mentah menjadi berkurang, berkurangnya jumlah ekspor tentu akan membuat deficit neraca perdagangan dan ini akan berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi dalam negri dan pelemahan mata uang Negara tersebut.ini di tegaskan oleh pendapat dari Presiden RI ke-7 Ir. Joko widodo saat munas MUI ke IX di Gedung Negara grahadi Surabaya selasa (25/8/2015) “ ini bukan hanya masalah internal tapi juga factor eksternal seperti krisis di yunani,Kenaikan suku bunga di Amerika, Depresiasi Yuan di cina dan ada beberapa Negara lain yang mengalami goncangan yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu” (liputan6.com-dian kurniawan). Sedangkan menurut Dosen UGM Tony Prasetyantono menjelaskan penguatan dollar dan melemahnya rupiah hal ini wajar terjadi di sebabkan membaiknya perekonomian amerika setelah menerapkan kebijakan Quantitive easing dengan mengglontorkan dana yang besar ke pasar dengan nilai yang cukup besar. Dengan stimulus tersebut maka terlihatlah perbaikan perekonomian amerika,dapat di lihat dengan data-data ekonomi seperti berkurangnya jumlah pengangguran dari 10% menjadi 5,6%. Dengan masyarakat yang tidak menganggur yang memiliki pendapatan maka akan memberikan peningkatan permintaan barang atau jasa ( data penjualan Mobil di amerika meningkat 2X lipat dari semula anjlok 9 juta pertahun meningkat menjadi 18 juta pertahun). Perbaikan ekonomi amerika juga dapat di lihat Bursa saham yang terus meningkat sebagai sempel Tony Menerangkan sebelum kasus supreme Mortage,DJIA( dow jones industrial Average) berada di kisaran 17.000 namun karena kasus supreme mortage menjadi 9.000 dan kini bias bangkit lagi dan berada di kisaran 18.000. dengan membaiknya perekonomian AS ini maka Investor asing akan menarik Modal-Modalnya di Negara-negara Berkembang seperti Indonesia (Capital flight ) Berlarinya Modal asing ke luar negri membuat iklim bisnis di Indonesia menjadi lemah dan Pergerakan bursa juga menjadi lemah hingga berbulan-bulan membuat pembangunan infrastruktur juga terpengaruh karena sangat tergantung dari modal asing. Salah satu penyebab melemahnya perekonomian di Indonesia Karena TKI dan TKW yang bekerja di Negara-negara yang terkena krisis mereka di rumahkan atau di PHK sehingga kiriman uang dalam bentuk dollars atau mata uang lain berkurang, padahal nilainya cukup besar sebagai pendapatan Devisa Negara berkurang, berkurangnya pendapatan Devisa ini juga membuat rupiah menjadi lemah. Aksi Borong dollar pada akhir tahun 2014 oleh para spekulan terkait dengan libur panjang natal dan tahun baru juga disebut-sebut sebagai factor meningkatnya permintaan dollars yang membuat nilai mata uang lainnya menjadi terdepresiasi. Kebijakan Eropa dan Jepang yang menerapkan QE ( quantitative easing) melemahkan nilai Euro dan Yen agar nilai Euro dan Yen lebih Kompetitif bagi penggunanya, berdampak menurunnya nilai mata uang di Negara-negara asia lainnya walapun tidak berdampak secara signifikan. b. Faktor Internal Ketidakstabilan politik dalam negri pasca terpilihnya joko widodo sebagai presiden dan munculnya perlawanan dari pihak oposisi koalisi Merah Putih ( KMP ) membuat kegaduhan politik di Negri tercinta kita ini,kegaduan politik yang di timbulkan elite politik membuat focus pemerintah terhadap perekonomian terpecah dengan adanya konflik kepentingan golongan yang ingin menunjukan kekuasaan dan pengaruhnya, Ketidakstabilan politik membuat investor dari luar negri menjadi was-was terhadap peluang investasi di Indonesia, tentu dengan sedikitnya modal asing yang masuk membuat pertumbuhan perekonomi di Indonesia menjadi menurun tentu menjadi salah satu factor melemahnya nilai tukar rupiah.gaya masyarakat Indonesia yang cendrung konsumtif yang memuja-muja produk impor membuat semakin terpuruknya nilai tukar rupiah karena sebab pembiayaan impor menggunakan U$D sebagai alat pembayaran.tidak hanya masyarakat namun juga kebijakan pemerintah ( Public policy ) yang belum mampu mencukupi kebutuhan sembako masyarakat harus mengimpor bahan-bahan dari luar negri seperti Beras, Kedelai, Daging sapi, kebijakan-kebijakan impor bahan pokok ini juga akan mengurangi devisa Negara yang akan semakin menekan nilai tukar rupiah. Kebijakan Pemerintah soal utang luar negri untuk mencukupi kebutuhan belanja negara juga akan menambah melemahnya nilai tukar rupiah karena harus membayar dengan mata uang Dollars. Banyak perusahaan-perusahaan BUMN dan Swasta yang produk mereka berasal dari bahan-bahan impor seperti pabrik meubel yang kebanyakan mereka mengimpor bahan dari cina. Harus mengeluarkan modal lebih agar usahanya dapat berkembang atau hanya sekedar bertahan. 2.Dampak Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dollars Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollars tidak semua akan berdampak buruk untuk semua namun juga ada dampak positif dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Untuk itu dampak melemahnya rupiah terhadap U$D akan kami bagi menjadi dua yaitu a. Dampak Negatif melemahnya nilai tukar Rupiah Beban Hutang Negara dan swasta akan semakin berat, Pemerintah sering kali melakukan kebijakan hutang untuk melakukan pembangunan ekonomi dan hutang-hutang itu selain dari dalam negri (Menerbitkan surat Obligasi) juga dari luar negri yang tentu menggunakan dominasi dollars, tentu harus mengembalikan kewajiban-kewajiban dalam bentuk dollars, saat melemahnya nilai rupiah tentu ini akan membuat beban utang semakin berat, dan bagi perusahaan swasta yang berhutang dalam bentuk dollars dan saat jatuh tempo rupiah sedang melemah tentu akan berdampak sangat fatal, pengurangan laba perusahaan, jika di tambah lesunya perekonomian dalam waktu yang lama tentu perusahaan swasta akan pengurangan jumlah karyawan sebagai opsi untuk mengurangi beban biaya, jika gelombang PHK semakin Masif maka jumlah pengangguran akan bertambah, semakin banyaknya Pengangguran di masyarakat akan membuat melemahnya daya beli dari masyarakat itu sendiri, melemahnya daya beli masyarakat karena tidak ada pendapatan membuat perekonomian menjadi lesu, Pengangguran akan menciptakan masalah social lainnya ( Kriminal,perampokan, Pencurian ). Untuk itu perlu adanya kebijakan pemerintah yang pro dengan rakyat. Agar hal-hal tersebut dapat di tanggulangi sejak dini. Bursa pasar modal akan menurun,dapat di lihat di BEI jumlah peredaran Modal di bursa cenderung menurun karena masyarakat akan lebih memilih infestasi yang aman dalam bentuk tabungan di bank-bank di bawah LPS ( lembaga penjamin simpanan). Dengan modal yang terbatas tentu pengembangan usaha yang di lakukan oleh perusahaan terbuka akan terhambat.Pembanguan Infrastruktur akan terhamabat karena keterbatasan Modal Kapital, (Penjualan Mobil, Motor akan menurun ).ini sebagai tanda daya beli masyarakat sedang menurun. Harga Bahan-bahan impor akan naik sebagai dampak melemahnya nilai rupiah terhadap dollars, tentu naiknya harga-harga barang membuat inflasi meningkat di negri kita ini.jika laju inflasi tidak terkendali maka akan menjadi hal yang pasti bahwa kebangkrutan Negara akan terjadi,seperti di tahun 1998-1999 yang lalu, nilai tukar rupiah terhadap dollar hingga saat itu mencapai 15ribu lebih / U$D. Perusahaan Asing di Indonesia dalam pembayaran Deviden kepada investor dinegra tujuan menggunakan dollars ini juga membuat nilai rupiah menjadi fluktuatif. Ada beberapa factor eksternal dan internal dan juga factor spekulan yang membuat nilai rupiah semakin melemah. Semisal Konflik di timur tengah ledakan di Tianjin, Wacana perang dunia ke-3 di semenanjung Korean,Ulah spekulan dan pialang saham,serta ketidakpusaan Investor terhadap kinerja pemerintahan serta rendahnya kestabilan politik menjai sebab-sebab melemahnya nilai rupiah terhadap dollars. b. Dampak positif melemahnya kurs Rupiah terhadap dollar amerika Adapun dampak positif dari melemahnya nilai rupiah terhadap dollar yaitu produk- produk buatan Indonesia yang di jual di luar negri akan semakin kompetitif ,ini berarti menciptakan peluang Ekspor yang lebih tinggi.dan bagi perusahaan exsportir tentu akan mendpatkan pembayaran dalam bentuk dollars ini akan sangat perpengaruh terhadap jumlah laba yang di hasilkan jika pada saat yang sama nilai rupiah sedang melemah. Missal produk A di jual di Negara Z seharga 1 U$D pada saat rupiah dalam kondisi normal kurs rupiah hanya 12000 / U$D maka pendapatan perusahaan hanya 12000 rupiah saja namun saat rupiah melemah hingga mencapai 14500 maka pendpatan perusaahan akan meingkat sekitar 2500 gambaran inilah yang akan membuat exspor barang menjadi meningkat , tentu dengan meningkatnya Exspor barang akan membuat neraca perdagangan menjadi Surplus. Nilai gaji dari TKI dan TKW di luar Negri akan meningkat, saat di kirim ke Indonesia dan di kurskan maka akan memberikan dampak yang positif bagi laju perekonomian Indonesia. Itu karena kesejahteraan masyarakat akan meningkat, dengan di tandai daya beli yang tinggi ( uang kiriman dari luar negri sebagai pendapatan masyarakat yang siap di belanjakan ), meningkatnya daya beli akan menstimulasi perkembangan ekonomi di Indonesia. Akan muncul kebijakan pembatasan Impor produk tersier, dan produktifitas dalam negri akan di tingkatkan sebagai solusi untuk menjaga devisa tetap aman, hal ini akan sangat baik bagi produk- produk local khususnya elektronik dalam meningkatkan pasar dan penjualan, karena gap harga akan sangat terlihat dengan produk-produk impor, masyarakat akan cenderung memilih yang lebih murah dengan kualitas yang mendekati produk impor. Dampak melemahnya rupiah terhadap sector rill industry Mikro ( sumber harian Jogja/ Bisnis.com) . Kepala dinas Perindustrian perdagangan dan koperasi ( DisPerinDagKop) kabupaten Bantul sulistyanta menyatakan “ di wilayah ini tercatat sebanyak 18.000 UKMM yang melibatkan 99.000 pekerja ,sebanyak 40 % di antaranya sekitar 7.200 UMKM menggunakan bahan Impor untuk produksi Komoditas baik dalam porsi besar maupun kecil” contohnya produksi tempe, tahu dan kuliner berbahan gandum ( Roti ) mereka adalah industry dengan bahan-bahan Impor, dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap U$D tentu akan melambungkan harga komoditas tersebut. Menurut beliau usaha UMKM di bantul belum terpengaruh secara drastic, pergolakannya masih dalam kondisi wajar, beliau menambahkan UMKM di bantul tentu tidak akan kehabisan akal Untuk beradaptasi terhadap krisis Ekonomi misalnya dengan mengurangi Porsi makanan dan minuman pada usaha kuliner agar tidak merugi. Dan dari pihak Pemerintahan juga memberikan stimulus agar usaha UMKM dapat berkembang dengan memberikan kemudahan Pemberian izin UMKM ( Mengurangi beban Biaya perizinan dan waktu Pemrosesan Izin ) Usaha yang lain yaitu Industri pembuatan rambut palsu Dong Young Tress di piyungan bantul belum mengalami dampak buruk akibat melemahnya nilai tukar rupiah. Menurut bagian SDM PT. Dong Young Tres “ sampai detik ini ( agustus 2015 )tidak ada Rencana pengurangan Jumlah Karyawan akibat kenaikan bahan baku’ bahkan Beliau menambahkan masih kekurangan jumlah tenaga kerja karena belum mencapai target 3.500 tenaga kerja. Secara garis besar pengaruh melemahnya Rupiah terhadap Dollar untuk Usaha UMKM di daerah bantul belum berpengaruh secara signifikan hingga harus mengurangi jumlah karyawan. 3. Upaya Pemerintah presiden Joko widodo dalam Menangani melemahnya Nilai tukar rupiah dan Melambatnya Pertumbuhan ekonomi Dalam Menghadapi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar amerika pemerintahan Jokowi/ Jk memberikan kebijakan dalam bentuk paket-paket kebijakan untuk melindungi usaha Makro industry dan juga Usaha Mikro industri sebagai berikut a. Rabu Bulan September tanggal 9, presiden Jokowi mengungkapkan paket kebijakan tentang regulasi ( Bank dan OJK ) paket kebijakan tahap pertama. 1. Mendorong daya saing Industri nasional melalui deregulasi dan debirokrasi” ada 89 peraturan yang di ubah dari 154,” kata jokowi ini bisa menghilangkan Duplikasi bisa memperkuat, dan memangkas aturan yang tidak relevan,atau menghambat industry nasional. 2. Mempercepat proyek strategis nasional, termasuk penyediaan lahan dan penyederhanaan izin serta pembangunan infrastruktur. 3. Meningkakan Investasi di bidang property dengan mendorong pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.di harapkan kebijakan ini akan membuka peluang investasi di bidang property. b. 29 september 2015 Pemerintah mengumukan paket kebijkan tahap dua ( mengatasi kendala investasi dan perizinan ), koordinasi atar kementrian kehutan dan lingkungan hidup dengan kementrian keuangan, menghasilkan 4 ijin yang di jadikan 1 ijn yang termuat dalam peraturan pemanfaatan hasil hutan kayu di dalam hutan produksi menjadi satu ijin yaitu ‘ Izin Usaha Pemanfaatan kayu ‘ di ranah kementrian keuangan bambang brodjonegoro bakal memberikan insentif pajak bunga bagi eksportir yang menyimpan devisa hasil exspor (DHE ) di perbankan dalam negri dalam waktu yang lama. Menurut Darmin nasution selaku mentri coordinator perekonomian focus dari kebijakan tahap dua ini adalah kemudahan dan fasilitas fiscal untuk mendorong arus investasi ke Indonesia. Sedangkan dari pramono anung selaku sekkab pemerintah jokowi memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk memperpendek proses pembuatan izin usaha. c. 8 oktober 2015 pemerintah mengumumkan paket kebijakan tahap III ( lIputan6.com dan compass.com ) Membahas tentang formula kenaikan Upah minimum buruh terbaru yang akan di umumkan selanjutnya ,soal harga atau penekana biaya dan penyederhanaan izin pertanahan untuk kegiatan penanaman modal . secara garis besar kebijakan tahap III sebagai berikut. a. Penurunan biaya ( menurunkan TDL, BBM, dan Gas ) b. Perluasan Penerima KUR c. Penyederhanaan izin pertanahan untuk kegiatan Penanaman Modal. d. kebijakan pemerintah Tahap IV di rilis kamis 15 oktober 2015 membahas tentang ketenagakerjaan ( formula upah minimum propinsi UMP,UMPS ( sektoral ), UMK ( kabupaten) formula baru tidak sesuai KHL ( Kompoen hidup Layak ), tahapnya dengan survey rill kemudian di bahas dengan dewan penupahan untuk penetapan UM namun kebijakan ini dip rotes oleh ikatan buruh karena selama ini keputusan dewan pengupahan bermasalah dan cenderung di bawah KHL, dan dewan upah tidak pernah mengamodasi hasil survai serikat buruh. Serikat buruh beranggapan dewan pengupah ada main mata dengan Apindo. Dari semua kebijakan itu dapat di lihat dampak positif nya dari tanggal kurs rupiah mencapai 14.818/ U$D pada tanggal 29 september 2015 dan sekarang tangal 20 oktober 2015 kurs rupiah 13.683/ U$D Bab III Kesimpulan dan Saran 3.1 kesimpulan Paket kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah secara garis besar memiliki tipe perubahan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih efektif dengan memperhatikan kesiapan ekonomi nasional atau produk local , perbaikan infrastruktur, kemudahan izin usaha, kemudahan birokrasi , stimulus investasi asing, penurunan biaya TDL,Gas,dan BBM di harap akan memacu perekonomian dan tentu akan berdampak pada membaikinya nilai tukar rupiah. dan perhatian kepada buruh harusnya pemerintah lebih di tingkatkan, meskipun ada banyak catatan soal Upah minimum namun jika terus di bahas dengan azas yang bermartabat tentu polemic UM bisa teratasi. 3.2 Saran Penulis merasa dalam menyusun Makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari sumber data sekunder, maupun kemampuan daya tangkap penyusun terhadap maksud dari sumber data tersebut namun penyusun berharap sekali kritik yang membangun dari saudara-saudara sekalian. Untuk menghindari Krisis nilai tukar rupiah mari kita giatkan Ekspor dan cintai produk dalam negri agar ketahanan nasional meningkat, regulasi penarikan uang asing, serta stimulus investasi di tingkatkan akan menjadi hal yang pantas untuk di lakukan agar memicu pertumbuhan ekonomi baik di sector mikro maupun makro

2 komentar: