Sabtu, 18 Oktober 2014

Ekonomi Pembangunan

KONSEP EKONOMI PEMBANGUNAN

 

EKONOMI PEMBANGUNAN
         Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.

PEMBANGUNAN EKONOMI
     Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya, atau
Suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang

PERHATIAN TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
      Sebelum PD II para ilmuwan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi, karena faktor-faktor sbb :
1.  Masih banyak negara sebagai negara jajahan
2.  Kurang adanya usaha dari tokoh masyarakat untuk membahas pembangunan ekonomi. Lebih mementingkan usaha meraih kemerdekaan dari penjajah.
3.  Para pakar ekonomi lebih banyak menganalisis kegagalan ekonomi dan tingginya tingkat pengangguran (depresi berat)
 
Pasca PD II, banyak negara memperoleh kemerdekaan (al : India, Pakistan, Phillipina, Korea & Indonesia), perhatian terhadap pembangunan ekonomi mulai berkembang disebabkan oleh :
1.  Negara jajahan yang memperoleh kemerdekaan
2.     Berkembangnya cita-cita negara yang baru merdeka untuk mengejar ketertinggalannya di bidang ekonomi.
3.  Adanya keinginan dari negara maju untuk membantu negara berkembang dalam mempercepat pembangunan ekonomi.

PENGGOLONGAN NEGARA
 
1.     Berdasarkan pada tingkat kesejahteraan masyarakat :
     a.     Negara Dunia I (Negara Maju)
                Eropa Barat (Inggris, Perancis, Belanda, Portugis, Jerman Barat)
   Amerika Utara (USA, Kanada)
   Australia, New Zeland dan Jepang
     b.     Negara Dunia II (Negara Maju)
                Eropa Timur (Rusia, Polandia, Jerman Timur, Cekoslowakia)
     c.     Negara Dunia III (Negara Sedang Berkembang/Negara Selatan)
             Sebagian besar Asia (kecuali Jepang), Afrika, Amerika Latin (Amerika Tengah dan Selatan).
 
2.     Berdasarkan pada tingkat pendapatan perkapita
     a.     Negara Maju Õ > US$ 2.000
     b.     Negara Semi Maju Õ > US$ 400
     c.     Negara Miskin Õ ≤ US$ 400
 
Analisis Ekonomi Pembangunan = Permasalahan Negara Sedang Berkembang.
 
Tujuan analisis ekonomi pembangunan :
1.   Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan.
2.   Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan pembangunan.
3. Mengemukakan cara-cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehingga mempercepat jalannya pembangunan.
 
Bidang-bidang penting yang dianalisis dalam Ekonomi Pembangunan :
1.  Masalah pembentukan modal (investasi)
2.  Masalah perdagangan luar negeri (ekspor & impor)
3.  Masalah pengerahan tabungan.
4.  Masalah bantuan luar negeri
5.  Masalah dalam sektor pertanian atau industri
6.  Masalah pendidikan dan peranannya dalam menciptakan pembangunan.


PEMBANGUNAN EKONOMI & PERTUMBUHAN EKONOMI

 
 

PEMBANGUNAN EKONOMI

-             PENINGKATAN PENDAPATAN PERKAPITA MASYARAKAT
PERTAMBAHAN GDP > TINGKAT PERTAMBAHAN PENDUDUK
-         PENINGKATAN GDP DIBARENGI DENGAN PEROMBAKAN STRUKTUR EKONOMI TRADISIONAL KE MODERNISASI
PEMBANGUNAN EKONOMI UNTUK MENYATAKAN PERKEMBANGAN EKONOMI NYSB.
 

PERTUMBUHAN EKONOMI

-     KENAIKAN GDP TANPA MEMANDANG TINGKAT PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI EKONOMI.
-            PERTUMBUHAN EKONOMI MENYATAKAN PERKEMBANGAN EKONOMI NEGARA MAJU.
 
SEBAB-SEBAB PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI :
1.    KEINGINAN NEGARA UNTUK MENGEJAR KETINGGALAN
2.    PERTUMBUHAN PENDUDUK
3.    ADANYA KEHARUSAN NEGARA MAJU UNTUK MEMBANTU NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG.
4.    ADANYA PERIKEMANUSIAAN TERHADAP NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG
 

METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1.    METODE PRODUKSI
2.    METODE PENDAPATAN
3.    METODE PENGELUARAN
 
11 SEKTOR PRODUKTIF PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL :
1.         PERTANIAN
2.         INDUSTRI PENGOLAHAN
3.         PERTAMBANGAN DAN GALIAN
4.         LISTRIK
5.         AIR DAN GAS
6.         BANGUNAN
7.         PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
8.         PERDAGANGAN
9.         BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
10.      SEWA RUMAH
11.       PERTAHANAN
12.      JASA LAINNYA
 
 CARA PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1.    PENDAPATAN NASIONAL HARGA BERLAKU (NOMINAL)
2.    PENDAPATAN NASIONAL HARGA TETAP (RIIL)
  

INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER DAN NON MONETER

 
PENDAPATAN PERKAPITA PERTAHUN PERLU DIKETAHUI UNTUK :
1.      MEMBANDINGKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DARI MASA KE MASA
2.      MEMBANDINGKAN LAJU PERKEMBANGAN EKONOMI ANTARA BERBAGAI NEGARA
3.      MELIHAT BERHASIL TIDAKNYA PEMBANGUNAN EKONOMI SUATU NEGARA.
 
TINGKAT PENDAPATAN PERKAPITA TIDAK SEPENUHNYA MENCERMINKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN TINGKAT PEMBANGUNAN SUATU NEGARA, KARENA :
1.         KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER DARI KETIDAKSEMPURNAAN DALAM MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL DAN PENDAPATAN PERKAPITA.
2.         KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER DATI KENYATAAN BAHWA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BUKAN SAJA DITENTUKAN OLEH TINGKAT PENDAPATAN MEREKA TETAPI JUGA OLEH FAKTOR-FAKTOR LAIN.
 
KELEMAHAN AD 1.
-         KELEMAHAN METODOLOGIS & STATISTIS DALAM MENGHITUNG PENDAPATAN PERKAPITA DALAM NILAI MATA UANG SENDIRI MAUPUN MATA UANG ASING.
-         TERJADI PENAFSIRAN YANG SALAH / TERLALU RENDAH THD NEGARA MISKIN KARENA JENIS-JENIS KEGIATAN DI NEGARA MISKIN TERDIRI DARI UNIT-UNIT KECIL DAN TERSEBAR DI BERBAGAI PELOSOK SHG TIDAK DIMASUKKAN DALAM VARIABEL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL.
-         NILAI TUKAR RESMI MATA UANG SUATU NEGARA DENGAN VALUTA ASING TIDAK MENCERMINKAN PERBANDINGAN HARGA KEDUA NEGARA, WALAUPUN DALAM TEORI DIKATAKAN NILAI TUKAR INI MENYATAKAN HARGA.
 
 

KELEMAHAN AD 2

FAKTOR-FAKTOR LAIN MENENTUKAN PENDAPATAN DARI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SUATU NEGARA
1.    FAKTOR EKONOMI :
-       STRUKTUR UMUR PENDUDUK
-       DISTRIBUSI PENDAPATAN TIDAK MERATA, SEBAGIAN TIDAK MENIKMATI HASIL PEMBANGUNAN.
-       CORAK PENGELUARAN MASYARAKAT BERBEDA
-       MASA LAPANG / WAKTU SENGGANG TINGGI
-       PEMBANGUNAN EKONOMI TDK HANYA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT TETAPI JUGA HARUS MENGURANGI JUMAH PENGANGGURAN.
 
2.     FAKTOR NON EKONOMI :
-       PENGARUH ADAT ISTIADAT
-       KEADAAN IKLIM DAN ALAM SEKITAR
-       KETIDAKBEBASAN BERTINDAK DAN MENGELUARKAN PENDAPAT DAN BERTINDAK
 
 INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER & NON MONETER
 
INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER
1. PENDAPATAN PERKAPITA
2.    Indikator Kesejahteran Ekonomi Bersih (Net Economic Welfare)
Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh indicator ekonomi yg lebih baik, dgn dua cara :
a.    Koreksi Positip : Memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sector informal.
b.    Koreksi Negatif : Kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan
 

INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER

 
1.    Indikator Sosial
Oleh Backerman ; dibedakan 3 kelompok :
1.    Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masy. di dua negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Golbert dan Kravis.
2.    Penyesuaian pendapatan masy. dibandingkan dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara.
3.    Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yg tdk bersifat moneter (non monetary indicators).
Indikator non moneter yg disederhanakan (modified non-monetary indicators).
 
2.    Indeks Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia
Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI) Indeks Kualitas Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor : tingkat harapan hidup, angka kematian dan tingkat melek huruf. Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan indeks pembangunan manusia (Human Development Index = HDI) : (1) Tingkat harapan hidup (2) Tingkat melek huruf masyarakat dan (3) Tingkat pendapata riil perkapita masy. berd. Daya beli masing-masing negara. Besarnya indeks 0 s/d 1. Semakin mendekati 1 berarti indkes pembangunan manusianya tinggi demikian sebaliknya.
 
3.    Indikator Campuran
BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tk pendidikan, tk melek huruf & tk partisips pendidikan
1.    Kesehatan : rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan
2.    Perumahan : sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah
3.   Angkatan kerja : partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan
4.  Keluarga Berencana dan Fertilisasi : Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi
5.    Ekonomi : tingkat konsumsi perkapita
6.  Kriminalitas : jml pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun.
7.    Perjalanan wisata : frekuensi perjalanan wisata pertahun
                  8.    Akses di media massa : jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi


                                                     Pendapatan Perkapita
        Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.
      1. Perbandingan per Kapita Indonesia dengan Negara lain.
Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, ternyata masih termasuk rendah. Untuk lebih jelasnya, lihat tabel 1.2. 



Sementara itu, pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia dapat Anda pelajari tabel 1.3.

          Berdasarkan tabel 1.3, secara umum pada tahun 1998 pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia mengalami penurunan sebagaimana halnya Indonesia kecuali negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, Jerman, Kanada dan Perancis.
Hal ini terjadi, karena di dunia yang arus globalisasinya semakin gencar, kejadian atau masalah yang terjadi di suatu negara atau kawasan tertentu akan berdampak pula pada negara lainnya.
         2. Hubungan Pendapatan Nasional, Penduduk dan Pendapatan Perkapita.
Pendapatan nasional pada dasarnya merupakan kumpulan pendapatan masyarakat suatu negara. Tinggi rendahnya pendapatan nasional akan mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan per kapita negara yang bersangkutan. Akan tetapi, banyak sedikitnya jumlah penduduk pun akan mempengaruhi jumlah pendapatan per kapita suatu negara.
Untuk lebih memperjelas, perhatikan tabel di bawah ini!

          Dari tabel 1.1 di atas, nampak jelas bahwa India yang memiliki PDB per tahun US $ 427.407.000.000,00 hanya mendapatkan pendapatan per kapita US $ 440,00. Lain halnya dengan Singapura yang mendapatkan PDB per tahun US $ 95.453.000.000,00 ternyata pendapatan per kapitanya US $ 30.170,00. Mengapa demikian?
Ternyata tingginya pendapatan nasional suatu negara, tidak menjamin pendapatan per kapitanya juga tinggi. Hal ini terjadi karena faktor jumlah penduduk juga sangat menentukan tinggi rendahnya pendapatan per kapita.
       3. Pendapatan Perkapita Indonesia 2010.
Menurut sumber berita dari website “KOMPAS.com” tertanggal Senin, 7 Februari 2011, mnenyebutkan bahwa Pendapatan per kapita Indonesia atas dasar harga berlaku pada 2010 tercatat mencapai Rp 27 juta atau setara dengan 3.004,9 dollar AS. Angka ini naik sekitar 13 persen bila dibandingkan pada 2009 lalu yang mencapai Rp 23,9 juta atau setara 2.349,6 dollar AS.
“Itu, angka nominal PDB sebesar Rp 6.244,9 triliun dibagi dengan jumlah penduduk pada 2010 yang sebesar 237,6 juta hasilnya adalah Rp 27 juta per kapita pendapatan per tahun,” kata Kepala BPS Rusman Heriawan, Senin (7/2/2011).
Sementara itu, Badan Pusat Statistik mencatat, produk nasional Bruto (PNB/GNP) per kapita juga meningkat dari Rp 23,1 juta atau setara 2.267,3 dollar AS pada 2009 menjadi Rp 26,3 juta atau 2.920,1 dollar AS di 2010, atau terjadi peningkatan sebesar 13,9 persen. “GNP ini sudah menghilangkan income orang asing yang dihasilkan di dalam negeri, dibawa keluar, tetapi harus kami tambahkan dengan income orang Indonesia yang bekerja di luar negeri,” ucap Rusman.

                                                         Pendapatan Nasional.
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
Konsep Pendapatan Nasional :
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto / Gross Domestik Product).
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan / orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto / Gross Nasional Product).
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus :
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

3. NNP (Net National Product).
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan

4. NNI (Net National Income).
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax).
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung

5. PI (Personal Income).
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

6. DI (Disposible Income).
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung

C. Perhitungan Pendapatan Nasional.
1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
a) Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b) Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c) Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a) Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b) Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
c) Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d) Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
3. Perhitungan Pendapatan Nasional
a) Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu.
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b) Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
c) Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)

IPC = JUMLAH PENDAPATAN : JUMLAH PENDUDUK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar